Cagub Lampung Mustafa Terkena OTT KPK, Benarkah?

Wednesday, February 14, 2018


Baru satu jam saya posting tulisan tentang memilih cerdas, tadi malam, dapat kabar di grup WA dari seorang penulis jurnalis, bahwa Cagub Lampung Mustafa terkena operasi tangkap tangan (OTT) KPK.

Walah! Padahal postingan itu menyertakan gambar pasangan Mustafa-AJA saat konsolidasi di PKS. Apa gambarnya diganti saja, ya? Ha ha ha, sempat terfikir seperti itu.

Nggak ah, itu kan resiko menulis dengan tema terkini.

Heboh, pastinya! Terutama dikalangan warga partai pendukung pasangan Mustafa-AJA.

Bagaimana kalau ternyata berita itu benar? Mustafa jadi tersangka? Apakah pencalonan bisa diteruskan? Apa Ahmad Jazuli bisa ganti pasangan? Atau terkena diskualifikasi?

"Kalau benar Mustafa tertangkap, Ahmad Jazuli yang maju, yang jadi masalah kuat nggak dia tanpa Mustafa," komentar seorang teman jurnalis.

"Kalau mundur?" tanya saya.

"Denda!" jawabnya.

"Ada undang-undangnya?" saya kejar terus, penasaran sih.

"Ada, tapi saya lupa."

Lah! Piye, tho? Dalilnya lupa? Nggak valid, ah!

Wew! Maju kena mundur kena!

Duh! Bisa membayangkan bagaimana kalang kabutnya team sukses!

Masyarakat?

Sama! Ikut heboh! Di grup WA seolah berlomba ngshare berita dari berbagai sumber media online. Sepertinya yang seru, ya teman-teman jurnalis. Ini berita panas, harus segera diupdate terus perkembangannya. Gaya jurnalis sekarang, nggak harus turun ke lapangan, duduk manis di rumah menunggu updatean berita online, comot sana, comot sini, tulis, publish!

Eits! Nggak semua, ya! Yang seperti itu hanya berlaku untuk beberapa bloger berita, untuk mengejar page one di mesin pencari Google. Menggoda sih, kadang pengen ikutan, he he he, tapi nggak kuat. Sekali-sekali saja, kalau ada yang menarik untuk diulas versi saya.

Nah, saat ini saya sedang tertarik, makanya menuliskannya, syukur-syukur kalau bermanfaat untuk pembaca sebagai masyarakat yang ikut memikirkan kondisi bangsa, terkait dengan memilih pemimpin.


Bagaimana sikap kita mendengar kehebohan ini, terutama masyarakat Lampung?

1. Jadwal pilkada sudah ditetapkan, jadi insyaallah kita tetap akan menjadi pemilih untuk menentukan pemimpin Lampung lima tahun ke depan.

2. Menilai semua calon tetap terus dilakukan, agar saat hari pencoblosan nurani kita sudah mantap memilih yang amanah dan kompeten.

3. Tidak semua berita media kita telan bulat-bulat, bisa tersedak! Cicip saja sedikit-sedikit, dan perhatikan sumber berita, bagaimana track recodnya selama ini. Kita, yang biasa konsumsi berita media, sudah paham, mana-mana yang punya kecenderungan ke siapa.

4. Pelajari terus iklim pemberitaan di tanah air, kenali pemain-pemainnya.

5. Tidak perlu ikut panas dengan segala berita, jangan mudah panik dan bereaksi, tunggu kabar resmi dari yang berwenang, entah itu dari pemerintah, lembaga resmi atau struktur partai.

6. Bersiap dengan perubahan situasi politik yang tiba-tiba dan tak terduga, karena mesin politik terus bekerja siang malam tanpa kenal lelah untuk menciptakan konstelasi yang diinginkan.

7. Yang terpenting, di manapun kita, sebagai apapun, satu hal pasti, segala keputusan dan pilihan sikap, harus kita pertanggung-jawabkan di hadapan Allah. 

0 comments:

Post a Comment