Paslon Mustafa-AJA Tetap Maju di Pilgub 2018

Sunday, February 18, 2018


Pagi tadi, 18 Februari 2018, KPU Lampung menggelar acara Deklarasi Kampanye Damai Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Lampung 2018 bertempat di PKOR Way Halim Bandarlampung.

Sebagian masyarakat Lampung, termasuk saya, tertarik dengan kabar kelanjutan dari berita heboh beberapa hari lalu, terkait kejadian yang dialami salah satu calon gubernur, yaitu Mustafa, yang resmi ditahan oleh KPK dalam kasus suap.

Mungkin masyarakat tidak terlalu tertarik membahas detail kasusnya, tapi biasanya, saat seseorang ditangkap aparat, langsung dianggap bersalah.

Lalu? Bagaimana kelanjutan pencalonannya?

Sebagian masyarakat tidak paham undang-undang dan peraturannya, apakah kejadian itu otomatis melengserkan paslon no urut 4 itu atau tidak? Tentu team sukses yang bersangkutan paham akan hal itu, sehingga masyarakat cukup menunggu apa langkah berikutnya.

Hari ini, pertanyaan itu terjawab. Paslon no urut 4 tetap maju ke gelanggang, karena tidak ada peraturan yang melarangnya.

Mungkin ada yang secara emosional menganggap, tidak tahu malu, sudah jelas-jelas melakukan perbuatan curang, terkena kasus pidana, masih juga berani meneruskan pencalonan!

Sesederhana itukah?

Berapa besar waktu, dana dan pemikiran yang terkuras untuk mengantarkan keduanya resmi menjadi paslon dengan no urut 4? Berapa banyak orang terlibat di dalamnya?

Mustafa, sebagai calon gubernur, adalah seorang pribadi yang berkarakter, juga sebagai bupati Lampung Tengah sekaligus ketua Nasdem lampung.. Beliau punya kehidupan di luar dirinya sebagai calon gubernur. Dipertemukan dengan Ahmad Jazuli, yang juga seorang pribadi berkarakter, anggota DPD yang diusung PKS untuk mendampingi Mustafa sebagai calon wakil gubernur.

Terlepas dari proses hukum yang sedang berjalan, alangkah baiknya kita mencoba memandang permasalahan ini dari sisi kemanusiaannya.

Tak ada manusia yang tak pernah salah, hanya saja seberapa kesalahan itu, siapa yang mengetahuinya, seberapa besar merugikan pihak lain?

Kita positif thinking, lokalisir permasalahan pada tempatnya, biarlah Mustafa menjalani proses hukumnya, kita doakan keadilan masih bisa ditegakkan di bumi ini.

Katanya politik itu kotor, tapi tidak semua pemainnya bermain kotor. Semoga politisi yang masih idealis tetap semangat berjuang di tengah kekotoran tempat berkiprahnya.

Hidup ini sebentar, jangan sampai tertipu permainan yang menguras energi sehingga lupa waktu, luppa pada tujuan hidup yang sesungguhnya.

Sumber : http://lampung.pks.id/2018/02/18/terkait-koalisi-kece-ini-pernyataan-sikap-pks-lampung/

0 comments:

Post a Comment